07 Oktober, 2009
kenapa dan kenapa ?
hari ini aku mau nulis apa juga gak tau. yg aku tau tiba2 pengen buka blog trus nulis sesuatu. oh ya skrg aku ganti nama blog dari 'dunia khayal anggita' jadi 'hanya sebuah tulisan'. aku juga gak tau knapa tiba2 pengen berubah, lagi mood aja kali. mungkin. suatu saat nanti bisa aja aku ganti lagi. sebenernya aku pengen nulis sesuatu tentang ..
Pertanyaan. iya, pertanyaan. kadang kalau aku lagi duduk merenung sendiri di kelas aku suka berpikir tentang banyak pertanyaan. seperti, kenapa satu jam duduk dengerin guru ngomong itu terasa LAMAA BANGEET ? sedangkan duduk satu jam di depan tv itu terasa CEPET BANGEET ? semuanya tuh kaya misteri. aku merasa waktu telah mempermainkanku. atau aku yang mempermainkan waktu? entahlah. aku tak tahu. yang aku tahu keduanya sama2 satu jam tapi aku merasa ada perbedaan yang dalam diantara keduanya. jadi kesimpulannya apa sih waktu itu ? atau siapakah makhluk bernama waktu itu ? kenapa pertanyaan tentang waktu selalu jadi misteri.
pertanyaan kedua: kenapa 1+1=2 ? kenapa gak 1+1=3 atau 4 atau 5 atau suka kita2 aja ? kenapa harus ditentuin satu ? kalau aja ada orang yang bisa jawab pertanyaan ini maka jawaban itu akan menjadi pertanyaan baru. kemudian di jawab lagi. kemudian jawaban itu akan menjadi sebuah pertanyaan lagi. dan itu semua tidak akan pernah berhenti, karena selalu saja begitu. berputar-putar tanpa ujung. seperti sebuah lingkaran.
terlalu banyak pertanyaan yang muncul di otakku, meresap hingga ke sendi-sendiku. kali ini aku aku akan bertanya ttg sebuah kata. kata 'KALAU' ya 'kalau'. kenapa di dunia ini harus ada kata 'kalau'? teman tahukah kau aku sangat membenci kata kalau. ya, sangat. kata kalau itu selalu penuh liku-liku. seperti 'kalau saja besok kita tak bertemu lagi, hari ini aku pasti ingin berlama2 denganmu..' atau 'kalau saja hari ini aku tak mengatakannya padamu, pasti esok hari aku akan menyesalinya..' atau 'kalau saja besok aku meninggal, aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu..' begitu banyak kalimat-kalimat yg dpt dibuat dgn menggunakan kata 'kalau'. tapi kata itu selalu menggantung dan begitu saja tak pernah ada akhirnya.
kali ini aku ingin berbicara tentang banyak hal. apa saja. yang tiba2 terpikirkan olehku. mungkin ttg 'Padang'. yaa Padang ranah minang Indonesia. atau kita kenal Sumatra Barat. kemarin aku mendengar kabar bahwa di Padang terjadi gempa. berita itu muncul begitu saja. lalu lalang di berbagai channel tv, bermunculan di koran2, hingga internet. berita itu sungguh menyentuhku. karena Padang menurutku itu bukan 'hanya' nama sebuah kota. Padang bukan hanya nama sebuah kota karena Padang lebih dari itu. aku tahu aku takkan bisa menceritakannya disini. itu terlalu rahasia bagiku. mungkin kau sudah bisa menebaknya kenapa. mungkin. Padang Padang Padang.. aku tak bisa berbuat banyak untukmu, aku hanya bisa membagi sedikit rezeki padamu dan sebuah doa keselamatan yang selalu ku panjatkan untukmu. semoga kau baik2 saja. yang pasti kata 'Padang' lebih dari itu lebih dari nama sebuah kota di Indonesia.. kau terlalu berharga untuk di definisikan dalam sebuah kata2.
hari ini aku duduk sendiri. termenung di meja makan rumahku. ada beberapa jendela berkaca di depanku. aku memandanginya. memandangi langit yang sedang menangis. ingin rasanya aku bertanya 'langit mengapa kau menangis?'. tetesan air berjatuhan dari wajahmu. aku memandangimu begitu lama. kemudian aku ingin ikut menangis bersamamu. di bawah wajahmu. agar tak ada orang yang tahu kalau aku juga ikut menangis. terlalu banyak yang ingin ku ceritakan kepadamu. aku ingin membagi tangisku bersamamu, langit. agar suatu hari nanti kita tak lagi menangis bersama, tetapi tersenyum bersama. bersama teriknya sinar mentari. ya, semoga.
beberapa hari yg lalu mati lampu. petaka. ya sangat mengerikan. daerah rumahku mati lampu beberapa jam. karena tak ada listrik airpun juga tak ada. sangat menyebalkan. tetapi kini aku tahu bagaimana perasaan orang2 di daerah pedalaman sana. ternyata hidup tanpa listrik dan air itu sungguh menyiksa. selama ini aku selalu membuang2 air dengan percuma hanya untuk keperluan yg tak begitu penting. atau menyalakan lampu begitu banyak. tapi kini ku sadar. mudah2an dgn kejadian itu kini aku lebih bersyukur lagi. agar dpt menghemat seluruh pemakaian listrik dan air. karena ternyata aku masih jauh lebih beruntung dari mereka. mereka yg tinggal di desa tanpa listrik atau daerah yang susah mendapatkan air. terima kasih Tuhan, atas semua nikmat-Mu. mungkin kalau tak ada kejadian mati lampu itu aku takkan pernah sadar. kalau semua yg ada di sekitarku itu terlalu berharga untuk di sia2kan.
terima kasih :) hanya sebuah untaian kata kecil. tapi kata itu khusus kupersembahkan untukmu teman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
anggita puitis sekali
ahahaha oke makasih sekarang saya akan memikirkan jurusan bahasa hemm haha
Posting Komentar